Posted By:

Adalah kau yang menumpahkan segelas madu. Menghujam lamunan lebah menjadi sebilah rindu. 


Hari itu senyumnya tak lagi bermadu. Runduk sayu di dibelakang kuil berlantai reruntuhan dandelion.


Ratu mulai gelisah. Malamnya menjadi terlalu pekat dengan segelintir jerami yang dilumuri api. 


Ahh kau ini. Seenaknya mengupas apel yang kau tiduri dibawah lenganmu.


******


Sekumpul tangkai Rosemary tertidur tak lagi berbatu. Kepalanya menengadah ke langit ; Udara cabut dandelionku


Sekumpulan lainnya riuh bejalar membaca. Meriung menerjemahkan kata Ri i nd u du 


Angin mengusik serbuk sarinya. Mereka bertengkar. Hai keparat ! Rindu selalu di gerbong terakhir





0 Komentar