Posted By:


            Pernahkah kalian berfikir bahwa masa bercocok tanam adalah masa dimana manusia mengalami loncatan besar terhadap perbuahan dunia ? atau masa dimana manusia benar benar menuju kesejahteraan ? atau manusia telah berhasil lari kehidupan suram berburu menjadi penghidupan yang lebih terjamin ? saya rasa tidak ! bagaimanapun masa bercocok tanam atau sering kita sebut sebagai revolusi agrikultur adalah jebakan sejarah !

            Secara umum manusia mengalami tiga periode revolusi : kognitif, agrikultur dan sains. Semua tahapan revolusi ini berlangsung sangat lama. 70.000 tahun lalu ketika manusia yang bernama sapiens menduduki Afrika mereka benar benar berdamai dengan alam. Hari hari mereka dihabiskan dengan menjalin kasih dengan alam, berburu dan mengumpulkan lalu memakan bersama sama.

            Sayangnya kita harus mengakui dulu, saat itu sapiens hanyalah segerombolan manusia kuno yang berada di bawah rantai makanan, sapiens begitu takut pada singa, harimau atau hewan pemburu utama di belantara sana. Kita bisa ambil contoh ketika seekor rusa mati di padang safana apakah sapiens langsung berlari menyantapnya ? tentu tidak, dia akan menunggu kawanan singa selesai makanan siang dan kawanan Haina selesai dengan makan sorenya baru sapiens datang menejemput sisa dari kedua hewan ini. Sapien begitu lemah, tapi dia tahu mungkin sangat tahu bagaimana dia harus hidup bersama alam, apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan. Sapiens betul mengetahui segalanya tentang alam.

            Namun semua itu berubah ketika sapiens menemukan senyawan yang kita sebut sebagai api. Ya api menjadi penanda jurang anatara manusia dan hewan, api mengubah cara hidup sapiens, mengubah struktur tubuh sapiens. Dulu sebelum api datang sapien menghabiskan harinya dengan mengunyah daging mentah, memakanan bagian singkong yang keras hingga ranghang sapiens begitu kuat dan menonjol ke depan tapi semua berbubah ketika api menghinggapi kehidupan sapiens, api memperbaiki struktur wajah sapiens hingga terbentuklah manusia seperti sekarang ini. Perlu diingat dan ini sangat penitng bahwa dengan api sapiens naik ke puncak rantai makanan mengkudeta si raja hutan untuk takluk pada sapiens dan dunia benar benar berubah saat itu. Sapiens tak perlu lagi menunggu kawanan singa makan siang atau harus bergulat dengan simpanse demi mempertahankan pohon dengan segudang buah. Hewan takut pada api, tapi sapiens tidak ! dengan kemampuan kognitifnya dan kedua tangan yang bebas membuat sapiens mampu mengorganisir api menjadi senjata untuk melindungi kawanannya atau memenangkan tempat untuk mengisi perut.

            Masa berburu, mengembara dan mengumpulkan makanan merupakan masa sapiens mempunyai segalanya yang bisa dia makanan. Hidup mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainya mungkin satu minggu atau setiap satu bulan sekali. Mereka tak punya banyak perabot seperti manusia modern sehingga dia bisa berpindah kamanapun dan kapapun sapiens sukai. Sapiens juga memiliki  wilayah teritorial yang luas dan setelah mereka rasa daerah tersebut kurang dalam persediaan makanan dia akan pergi mengembara mencari tempat yang lebih baik, sementara alam yang mereka tinggalkan kembali melakukan regenerasi agar tidak punah, terus menerus seperti itu hingga suatu peristiwa merubah segala keindahan hidup sapiens.

            Peristiwa itu adalah revolusi agrikultur atau pertanian. Revolusi ini yang menjadi akar manusia modern harus cemas terhadap masa depan, harus cemas ketika dia tak punya pekerjaan, harus cemas terhadap masa lalu, mereka harus bekerja pagi sampe sore, perang, perbudakan, kelaparan, wabah dan kemiskinin dimulai dari sini. Saya tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab tapi jelas sapiens melakukan miskalkulasi. Sapiens menukar cara hidup berburu dan mengembara dengan menetap dan mengharapkan satu varian makanan ; gandum dan padi.

            Lalu apa yang dilakukan sapiens setelah itu ? tentu mereka mendomestikan gandum dan padi sebagai cara untuk hidup. Gandum dan padi secara tidak langsung menciptkan struktur sosial, politik dan ekonomi. Siapa yang paling banyak memiliki dialah pemenang dari segalanya.

            Tidak ada yang tau pasti kapan sapiens benar benar menuhankan gandum, tapi gandum membutuhkan lahan untuk menanam sehingga sapiens perlu mencangkul dan membajak semak belukar untuk itu, gandum membutuhkan air sehingga sapiens perlu menggali tanah dan mengangkut berliter liter air untuk gandum, gandum sangat lemah terhadap serangga sehingga sapiens perlu berjaga siang dan malam agar gandum tetap aman dan gandum perlu nutrisi sehingga sapiens harus memberinya dengan pupuk buatan dari hewan hasil ternaknya. Siapa sangka sapiens menukar masa berburunya dengan bekerja dibawah terik matahari ; mencangkul, menyemai dan menyirami gandum, bukankah suatu miskalkulasi ?

            Sebagai konsekunsi dari kerja itu sapiens mencipatkan alat yang memudahkan segala pekerjaanya dan lagi lagi sapien menuhankan alat ini menjadi keharusan dan beban baru. Begitu sapien terbiasa dengan suatu alat terntu mereka menerimanya sebagai kebiasaan kemudian mereka menjadikanya kebutuhan, akhirnya mereka mencapai suatu titik ketika mereka tidak bisa hidup tanpanya. Mari ambil satu contoh lain yang lebih populer. Selama beberapa dekade terakhir kita telah menemukan tak terhitung alat penghemat waktu yang diharapkan menjadikan hidup lebih santai. Mesin cuci, vacum cleaner, pencuci piring, internet, ponsel, computer dan email. Sebelumnya, butuh banyak pekerjaan untuk menulis sepucuk surat, menulis alamat, membeli perangko dan amplop dan membawanya ke kotak suart. Perlu beberapa hari atau beberpa pekan, bahkan munkin beberapa bulan untuk mendapatkan jawaban. Kini, saya bisa menulis email, mengirimnya sejauh setangah putaran bumi dan jika yang dituju sedang online kita dapat memerima jawaban semenit kemudian. Saya menghemat waktu dan tenaga tapi apakah saya menikmati kehidupan yang lebih santai ?

            Sayangnya tidak ! pada era surat bekicot dulu orang orang bianya menulis surat ketika mereka punya sesuatu yang penting utnuk disampaikan, mereka mempertimbangkan hati hati apa yang ingin mereka katakan dan bagaimana caranya agar pesan tersbut tidak mengalami keslahfahaman. Mereka juga berharap menerima jawaban yang di pertimbangkan masak-masak. Sebagian orang hanya menulis dan menerima hanya segelintir surat dalam sebulan dan jarang terpaksa untuk membelas segara. Kini, saya menerima puluahan email dan pesan setiap hari, semua dari orang orang yang mengharapkan balasan secepatnya bahkan tak sering sebagain pasangan mengalami pertiakain karena ini. Lalu apakah kita benar benar menghemat waktu ? nyatanya kita sedang membuat kehidupan bergerak sepulu kali lebih cepat sehingga hari hari kita lebih mencemaskan dan menggelisahkan. Apa ini yang diharapkan ?

            Sementara gandum perlu sekali waktu agar bisa dipanen sehingga sapiens terpaksa bermukim di tempat itu untuk bekerja dan menunggu hasil panen, awalnya setiap periode  panen tapi semakin lama ternyata perabotan sapiens semakin bergam yang memaksanya harus tetap menetap disitu, dan semakin banyak anak lahir. Kau tau apa selanjutnya ? setiap anak dan keluarga akan saling berebut untuk mendaptkan makanan yang paling banyak sehingga sapiens harus bekerja lebih keras lagi. Inilah yang ada pada pikiran sapiens waktu itu, semakin kita bekerja keras maka semakin kita akan mendaptkan hasil yang lebih banyak dan bisa bersantai diwaktu tertentu.

            Awalnya konsep itu berjalan dengan lancer tapi lagi lagi itu sebuah miskalkulasi. Setiap harinya sapiens tumbuh dan bertambah usia dan setiap harinya suatu anak lahir di dalam kelompoknya. Ya ini memaksa sapiens bekerja lebih keras lagi untuk menghidupi kelompoknya, sementara sapiens berharap akan bisa beristirahat di masa tuanya merupakan masalah yang lahir setalah mereka berfiriki kerja keras dapat memberinya  panen lebih banyak. Tidak ! semakin tua sapiens semakin banyak tanggungan untuk mereka beri makanan, dan logis sekali sapiens akan memperluas ladangnya, menambah semangat kerjanya dan itu terjadi terus menerus sampai sapiens tak tahu bahwa mereka sedang di perbudak oleh gandum ! jadi siapa yang sebenarnya didomestikan ? gandum atau sapiens ?

            Tidak hanya sampai disitu, gandum yang membentuk pemukiman menjadikan masalah lain timbul. Suatu pemukinan yang besar memungkinan suatu wabah menyereng kawan tersebut. Mungkin dulu saat masa berburu wabah tidak akan mengganggu kehidupan sapiens karena mereka berada dalam jumlah kecil dan terus berpindah sementara revolusi agrikultur membwa sapiens menemukan berbagai jenis penyakkit baru, terkilir, patah tulang, obesitas dan wabah menghantui sapiens. Disisi lain kemiskinan dan kelaparan juga menjadi problem baru sapiens dalam masa ini, jika suatu periode sapiens mengalami peristiwa gagal panen makan satu pemukiman diderita kelaparan yang hebat. Suatu bukti menyertai dengan ditemukanya fosil anak anak di china yang menderetia kekurangan  gizi pada masa itu sedangkan di masa berburu apakah hal itu terjadi ? tentu tidak.

            Gagal panen menyebabkan segerombolan sapiens akan saling bergulat untuk mendaptkan makanan yang paling banyak. Sesama tetangga akan berjuang mati matian agar teritori ladangnya tidak terganggu, jika hal itu terjadi mereka akan bertarung sekuat mungkin demi mempertahkan sumber ekonomi. Pertengkaran antar sapiens membuat sebagian orang mati demi makanan, sumber ekonomi, sumber kekuatan. Inikah yang diharapkan dari revolusi ini ?

            Dan dengan terciptanya gandum sapiens juga memerlukan serangkaian tempat untuk menyimpan hasil panennya. Dan kalian tau tempat penyimpanan harta adalah tempat yang paling rawan tehadap serangan pencuri sehingga sapien perlu berjaga, bertarung dan menciptakan senjata karennya.

            Ini yang penting ! lebihan hasil panen mereka menghidupi minoritas elit-raja-kepala suku, pejabat pemerintah, tentara, pendeta, artis, dan pemikir atau filsuf yang mengisi buku buku sejarah kalian. Semantara semua orang lain membajak sawah dan memikul kantong kantong air, Dan hal ini juga menjadikan suatu zaman dimana semua berbebut ladang pertanian demi kesejahteraan kelompoknya masing masing. Zaman peperangan dimulai ! dan apa selanjutnya mungkin ini terlalu lompat tapi ini lah yang terjadi system emperium terbentuk, merkantalisme terbentuk, feodalisme terbentuk dan penjajahan mulai tumbuh dari sini, dari ladang gandum dari padi dan dari miskalkulasi yang dibuat oleh sapiens !

 

 

 

0 Komentar